BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Hasil Pengukuran
4.1.1 Rangkaian Catu Daya ( TP1 )
Rangkaian
catu daya dapat ditunjukkan pada gambar 4.1 sebagai berikut
Gambar
4.1 Rangkaian
Catu Daya
Berdasarkan
gambar 4.1 titik pengukuran pada rangkaian catu daya terletak pada keluaran 7805 dan 7812. Hasil
dari pengukuran pada rangkaian catu daya dapat ditunjukkan pada tabel 4.1 sebagai
berikut
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran pada Catu Daya
|
Teori
|
Praktek
|
TP
1a (V)
|
5 VDC
|
4.96 VDC
|
TP
1b (V)
|
12 VDC
|
11.89 VDC
|
Tegangan yang berkurang pada catu daya 5 VDC adalah sebesar 0.04 VDC. Berdasarkan hasil
diatas maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian catu daya 5VDC dalam kondisi baik karena masih dalam ambang
batas minimum yaitu 4.8 VDC.
(datasheet)
Tegangan yang berkurang pada catu daya 12 VDC adalah sebesar 0.1104
VDC.
Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian catu daya 12VDC dalam kondisi baik
karena masih dalam ambang batas minimum yaitu 11.5 VDC. (datasheet)
4.1.2 Rangkaian Sensor Tetesan ( TP 2a )
Rangkaian
sensor tetesan ditunjukkan pada gambar 4.2 sebagai berikut
Gambar
4.2 Rangkaian
Sensor Tetesan
Berdasarkan
gambar 4.4 titik pengukuran pada sensor gelembung udara terletak pada keluaran
kaki 1 IC LM 358. Hasil pengukuran pada rangkaian sensor tetesan ditunjukkan
pada tabel 4.2 sebagai berikut
Tabel 4.2
Hasil Pengukuran Sensor Tetesan
IC
LM 358
|
Tidak
Ada Tetesan
|
Ada
Tetesan
|
Kaki
1 (output)
|
0.6 VDC
|
3.9 VDC
|
Kaki
2 (Vref)
|
0.4 VDC
|
0.4 VDC
|
Kaki
3 (Vin)
|
0.1 VDC
|
3.0 VDC
|
Pengamatan
menggunakan osciloscope ditunjukkan pada gambar 4.3
Gambar
4.3 Osiloscope
Saat Ada Tetesan
Berdasarkan
tabel 4.2 maka diperoleh pernyataan :
1) Saat ada tetesan (Vin > Vref), maka keluarannya adalah positif saturasi. Vout = +Vsat
3.0 VDC >
0.4 VDC maka keluarannya 3.9 VDC
2) Saat tidak ada tetesan (Vin<Vref), maka
keluarannya akan mendekati 0
volt. Vout ≈ 0
0.1 VDC <
0.4 VDC maka keluarannya 0.6 VDC
Berdasarkan pernyataan maka dapat
disimpulkan bahwa saat sensor mendeteksi adanya tetesan, tegangan yang
dihasilkan pada keluaran IC LM358 kaki 1 adalah 0.6 VDC dan saat sensor
mendeteksi tidak adanya tetesan, tegangan yang dihasilkan pada keluaran IC
LM358 kaki 1 adalah 3.9 VDC.
Berdasarkan cara kerja LM 358 rangkaian
sensor sudah bekerja sesuai dengan pernyataan diatas.
4.1.3 Rangkaian Sensor Gelembung Udara (TP 2b)
Rangkaian
sensor gelembung udara ditunjukkan pada gambar 4.4
Gambar
4.4 Rangkaian
Sensor Gelembung Udara
Berdasarkan
gambar 4.4 titik pengukuran pada sensor gelembung udara terletak pada keluaran
kaki 1 IC LM 358. Hasil pengukuran pada rangkaian sensor gelembung udara dapat
ditunjukkan pada tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil Pengukuran Sensor Gelembung udara
IC
LM 358
|
Tidak
Ada gelembung
|
Ada
Gelembung
|
Kaki
1 (output)
|
4.0 VDC
|
0.7 VDC
|
Kaki
2 (Vref)
|
0.4 VDC
|
0.4 VDC
|
Kaki
3 (Vin)
|
4.6 VDC
|
0.3 VDC
|
Berdasarkan
tabel 4.3 maka diperoleh pernyataan :
3) Saat tidak ada gelembung udara (Vin > Vref), maka keluarannya adalah positif saturasi. Vout = +Vsat
4.0 VDC >
0.4 VDC maka keluarannya 4.6 VDC
4) Saat ada gelembung udara (Vin<Vref),
maka keluarannya akan mendekati
0 volt. Vout ≈ 0
0.7 V <
0.4 VDC maka keluarannya 0.3 VDC
Berdasarkan pernyataan maka dapat
disimpulkan bahwa saat sensor mendeteksi tidak adanya gelembung udara, tegangan
yang dihasilkan pada keluaran IC LM358 kaki 1 adalah 4.6 VDC dan saat sensor
mendeteksi adanya gelembung udara, tegangan yang dihasilkan pada keluaran IC
LM358 kaki 1 adalah 0.3 VDC.
Berdasarkan cara kerja LM 358 rangkaian sensor sudah bekerja sesuai dengan pernyataan
diatas.
4.1.4 Tegangan Keluaran pada Tombol (TP 3)
Tegangan keluaran saat tombol ditekan ditunjukkan
pada tabel 4.4
Tabel
4.4 Tegangan
Keluaran Tombol
Tombol
|
Saat
Ditekan (Volt)
|
Tidak
Ditekan (Volt)
|
Tegangan
Keluaran
|
0
|
4.8 VDC
|
Berdasarkan
tabel 4.4 tegangan yang dihasilkan saat tombol ditekan (On) yaitu 0 V dan saat
tombol tidak ditekan (Off) adalah 4.8 VDC.
Pengamatan
menggunakan osciloscope ditunjukkan pada gambar 4.5
Gambar
4.5 Keluaran
Pada Tombol
4.2 Hasil Pengujian Tetes per Menit
Hasil
pengujian tetes per menit dilakukan dengan membandingkan alat penulis dengan
alat infuse pump merk Terumo.
Tabel 4.5 Hasil
Perbandingan dengan Alat Infuse Pump
Pengaturan pada
Infuse pump
|
Infuse Pump (tetes
per menit)
|
Alat Penulis (tetes
per menit)
|
Prosentase Kesalahan
(%)
|
500 ml / 1 h
|
166
|
164
|
1.2
%
|
500 ml / 2 h
|
83
|
87
|
4.8
%
|
500 ml / 3 h
|
55
|
60
|
9.0
%
|
500 ml / 4 h
|
41
|
45
|
9.75
%
|
500 ml / 5 h
|
33
|
36
|
9.09
%
|
Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa saat pengaturan
tetesan 500 ml/ 1 jam didapat prosentase kasalahan sebesar 1.2 %. Saat
pengaturan tetesan 500 ml/ 2 jam didapat prosentase kesalahan sebesar 4.8 %.
Saat pengaturan tetesan 500 ml/ 3 jam didapat prosentase kesalahan sebesar 9.0
%. Saat pengaturan tetesan 500 ml/ 4 jam didapat prosentase kesalahan sebesar
9.75 %. Saat pengaturan tetesan 500 ml/ 5 jam didapat prosentase kesalahan
sebesar 9.09 %.
Berdasarkan hasil tersebut prosentase kesalahan terbesar
terdapat pada pengaturan tetesan 500 ml/ 4 jam yaitu sebesar 9.75 %. Prosentase
kesalahan hasil pengujian antara alat penulis dengan alat infuse pump merk
Terumo ditunjukkan pada grafik 4.1 sebagai berikut.
Grafik
4.1 Prosentase
Kesalahan